【DHDZ】Seperti yang kita semua tahu, perlakuan panas adalah bagian penting dalampenempaanproses, terkait dengan kekerasanpenempaandan permasalahan lainnya, lalu bagaimana cara meningkatkan efisiensi produksitempa perlakuan panas?
Meningkatkan efisiensi produksi perlakuan panas, dengan meningkatkan kuantitas pengisian tungku, mengurangi intensitas tenaga kerja pekerja, dengan otomatisasi peralatan perlakuan panas tingkat tinggi (seperti jalur produksi tungku sabuk jala, jalur otomatis, jenis gas nitrida, dorong -tungku tungku perapian, getaran, dll), untuk memastikan bahwa memenuhi kebutuhan perlakuan panas suku cadang mobil yang berbeda (perlakuan pengkondisian, larutan padat, karburasi karbon dan nitrogen sekaligus perlakuan permeabilitas, dll.). Meningkatkan beban tungku sabuk bersih atau tungku batang dorong, meningkatkan efisiensi produksi, mewujudkan penggunaan energi panas yang efektif. Efisiensi produksi dapat ditingkatkan 2~3 kali lipat dengan meningkatkan jumlah pemanasan dan pemuatan suku cadang. Bagian-bagian tersebut (seperti katup, batang umpan, pita baja, bagian standar, bantalan, pin piston, dll.) ditempatkan sedemikian rupa sehingga memperhitungkan tabung radiasi tungku sabuk jala yang disusun pada posisi atas dan bawah, yang mana dapat mencapai pemanasan yang cepat dan seragam, dan tidak ada masalah pemanasan.
Seseorang akan bertanya efisiensi perlakuan panas, kualitasnya akan baik? Tidak ada masalah dengan kualitasnya. Ngomong-ngomong, persyaratan keselamatan pemrosesan perlakuan panas.
Apa persyaratan keamanan perlakuan panas?
1. sebelum pengoperasian, kita harus memahami proses perlakuan panas dan peralatan yang akan digunakan.
2. Dalam pengoperasiannya, harus memakai alat pelindung diri yang diperlukan, seperti pakaian kerja, sarung tangan, kacamata pelindung, dll.
3. Di antara peralatan pemanas dan peralatan pendingin, tidak boleh ditempatkan benda apa pun yang menghambat pengoperasian barang tersebut.
4. campuran bahan karburasi, sandblasting dan sebagainya di ruangan terpisah, dan harus menyiapkan peralatan ventilasi yang cukup.
5. Area bahaya peralatan (seperti kabel listrik tungku listrik, busbar, batang konduktif dan mekanisme transmisi, dll.), harus dilindungi dengan kawat berduri, pagar, pelat, dll.
6. Semua peralatan yang digunakan dalam perlakuan panas harus ditempatkan secara teratur. Alat yang retak dan tidak sesuai tidak boleh digunakan.
7. Pintu masuk dan keluar bengkel serta jalan akses di dalam bengkel harus bebas dari halangan. Kotak pasir pemadam api harus ditempatkan di dekat nosel tungku minyak berat dan sari tungku gas. Alat pemadam kebakaran harus ditempatkan di bengkel.
8. setelah perlakuan panas pada benda kerja, jangan digunakan untuk disentuh, agar tidak menimbulkan luka bakar.
Waktu posting: 19 Juli-2021